KH. Muhammad Syukri Unus
Ahli Nahwu dari Antasan Senor
Dia ulama yang memiliki ribuan Jama'ah. Ilmu tata bahasa (nahwu)yang
dimilikinya menjadikan tuan guru majelis taklim di bawah jembatan
Antasan Senor ini sebagai seorang penulis manaqib,khususnya tokoh Tasawuf terkenal.
BISINGNYA deru kendaraan di j alan raya yang menghubungkan Martapura
dan Hulu Sungai tidak mempengaruhi minat jamaah hadir ke pengajian
Sabilal Anwar yang terletak di samping kiri Jembatan Antasan Senor. Dari
majelis itulah lahir beberapa nama ulama yang tersebar di berbagai
pelosok. Tapi sosok guru bersahaja dan cerdas itu kini banyak melakukan
kegiatan di rumah setelah sempat sakit. Ia juga dipandang sebagai ahli
tata bahasa (Gramatika Nahwu) yang banyak menyusun berbagai kitab.K.H.
M. Syukeri di lahirkan pada hari Senin tanggal 05 Oktober 1948 M
bertepatan dengan 1 Zulhijjah 1367 H di desa Harus, Sungai Malang,
Amuntai Tengah (HSU) dari seorang Bapak yang bernama Unus Bin Ali Bin
Abd Rasyid dan ibu yang bernama Hj. Mascinta Bin Sa'ad Bin Abd
Rasyid.Beliau di lahirkan di kalangan keluarga yang taat beragama,
sehingga sejak kecil beliau sudah di didik secara Agamis dan mencintai
pada Ilmu Pengetahuan Agama, dan mencintai Ulama. Karena kecintaan orang
tuanya ( Unus ) kepada ulama maka KH.M Syukeri Unus selalu di bawa oleh
bapaknya untuk berkenalan dan silaturrahmi dengan ulama sehingga pada
suatu ketika ada diantara ulama yang mengatakan kepada orang tuanya,
anak ini kelak akan menjadi orang yang bermanfaal dan babarakat di
kemudian hari berkat kecintaan orang tuanya kepada ulama, dan do'a
ibunya yang mendambakan anaknya menjadi ulama dan anak yang shaleh serta
berguna bagi Agama Bangsa dan Negara. Akhirnya anak yang tercinta ini
pun lahir sebagai ulama seperti yang di kenal saat ini. Berlakulah Sabda
Nabi SAW : yang Artinya: "Seseorang atas siapa yang ia cintai " siapa
yang mencintai ulama pastilah anaknya atau cucunya kelak di jadikan
ALLAH SWT menjadi ulama.Ulama sederhana ini menghabiskan masa kecilnya
di Amuntai di bawah bimbingan orang tuanya Unus dan Mascinta. Beliau
bersekolah di SD (1954 1960) dan SMP (1960 1963). Sejak kecil ia belajar
membaca Al-Qur'an kepada Pamannya sendiri yaitu M. Qadri bin Ali bin
Abdurrasyid. Ia juga belajar Ilmu Tauhid kepada Tuan Guru H.M. Mansyur,
serta selalu membaca kitab-kitab Agama Islam secara otodidak dengan
langsung menghapalkannya.Wafatnya sang ayah Unus merupakan pengalaman
spiritual yang tak terlupakan bagi beliau. Dan setelah itu tahun 1963 M
beliau memutuskan untuk merantau ke Kota Intan Martapura guna mendalami
ilmu agama di Pondok Pesantren Darussalam." Saya memutuskan mendalami
ilmu Agama setelah ayah saya meninggal " Cerita Guru Syukri.Sebagai
pemuda beliau tergolong cerdas dibuktikan dengan selalu Juara satu
dikelas sejak SD, SMP, hingga beliau meneruskan sekolah di Pondok
Pesantren Darussalam.
Ketika ia masih tinggal di Amuntai yaitu
dari tahun 1958 – 1963 ia banyak menghadiri Majelis ta'lim yang diasuh
oleh beberapa ulama terkenal disana diantaranya, KH. Abdul Hamid ( Guru
Tuha Haji Tarus ), KH.M. Suberi, K. Umar Baki, KH. Abd. Muthalib, KH.
Mansur, KH. Asy'ari, KH. Hasan, KH. Abdul Wahab Sya'rani, KH. M. Imberan
( Bung Tomo ).Sebelum ia nyantri di Pondok Pesantren Darussalam ia
belajar dengan temannya yaitu Saudara Umar Hamdan secara Privat ( Khusus
Sendiri ).Tahun 1963 -1964 ia belajar kepada K.Gusti Imansyah ( Guru
Murad ) beliau adalah guru pertamanya sejak nyantri di Pondok Pesantren
Darussalam. Tahun 1964 – 1965 ia berguru kepada KH.M. Rofi'I Ahmad,
beliau adalah guru yang disiplin dan ahli dalam ilmu Nahwu dan Shoraf.
Tahun 1965-1976 ia juga berguru kepada KH.M. Husein Dahlan. Tahun 1966
-1967 ia berguru kepada muhaditsin Kalimantan yakni KH. Anang Sya'rani
Arief . tahun 1967 – 1968 ia berguru kepada KH.M. Ramli. Tahun 1967
-1968 ia berguru kepada KH. Husein Qadri. Tahun 1968 -1969 ia berguru
kepada KH.Abd. Syukur.Selain berguru kepada para Ulama yang mengajar
dipondok Pesantren Darussalam ia juga selalu menghadiri majelis ta'lim
dikampung-kampung. Tercatat ia juga berguru kepada KH. Abd. Qadir Hasan,
KH. M. Zaini Abd. Ghani, KH. Badruddin, KH. Salim Ma'ruf, KH. A.
Royani, KH. Nasrun Thahir, KH. Syarwani Abdan.Ia belajar kepada
KH.Syarwani Abdan atas restu dan perintah dari KH. M. Zaini Abd. Ghani.
Kh.M. Syukri pergi ke kpta Bangil yang pertama kali tahun 1981
bertepatan dengan bulan Ramadhan 1401. kemudian tahun 1984 M atau 1404
pada akhir Sya'ban ia kembali lagi ke kota Bangil untuk mengambil
berbagai ijazah berbagai ilmu pengetahuan.KH. M.Syukri adalah seorang
yang senang berkunjung kepada para Ulama guna mengambil berkah dan
ijazah ilmu, diantaranya ia pernah bersilaturrahmi kepada K. Abdullah
Katum ( Wali Katum ) di Tebu Darat Pantai Hambawang Hulu Sungai Tengah,
KH. Ahmad Mugeni ( Ayah Negara ) yang berdomisili di Kota Barabai HST,
KH. Abd. Rahman di kampung Kopi Barabai, KH. Luqman Kampung Tanta Kelua,
KH. M. Ramli Bitin Danau Panggang, KH. Abdul Wahab bin H. Abdurrahaman
bin Tuan Lusuk di Anjir Kapuas, KH. Mahfudz Amin Pamangkih, KH. M.
Tarmudzi Badruddin Lombok, NTB, KH. Abdullah Faqih Langitan Tuban Jawa
Timur, KH. Drs. A. Wahid Zaini SH.KH.M. Syukri juga mengunjungi dan
mengambil Ijazah Sanad Ilmu dan berkah kepada para Masyayikh dan para
Habaib, diantaranya Kepada Syikhul Ulama Syeikh Muhammad Hasan Masyath,
Syeikh Muhammad Yasin Al-Fadani, Syeikh Ismail Zein Al-Yamani, Syeikh
Habib Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Habib Hamid Al-Kaff, Syeikh
Zein Baweaan al-Hafiz, Syeikh Abd. Karim Al-Banjari Makkah, Syeikh
Habib Salim bin Abdullah Asy-Syatiri, Habib Muhammad bin Ibrahim
Al-Ahdal, Makkah, Habib Abu Bakar bin Salim Al-Habsyie ( Basirih ), Habi
Ja'far Basirih, Habib Zein bin Muhammad Al-Habsyie ( Martapura ), Habib
Husein Al-Hamid ( Berani Kulon ), Habib Anis bin Ali Al-Habsyie ( Solo
), Habib Muhammad Al-Ba'bud ( Lawang Malang ), Habib Umar Al-Athas (
Jakarta ), Habib Abu Bakar bin Hasan Al-Attas, Habib Idrus Al-Habsyie (
Ampel, Surabaya ), Habib Muhammad bin Husein Al-Hamid ( Seiwun Hadramaut
), Habib Ali bin Muhsin Al-Hamid ( Seiwon Hadramau t ), Habib Muhammad
bin Salim bin Aqil ( Surabaya ), Habib Ali Bahsyiem ( Air Putih
Samarinda ), Habib Husein bib Hasan Alaydrus ( Solo ) , Habib Muhammad
Zein Al-Kaff ( Gresik ), Habib Syeikh As-Seggaf ( Surabaya ) dan Habib
Abdullah bin Ja'far Al-Jufri ( paiton , Jawa Timur ).Senin tanggal 10 7
1978 KH.M. Syukeri menikahi Hj Ramlah sepupu dari Tuan Guru KH.M.Zaini
Ghani putri dari pasangan H. Asy'ari dan Hj. Siti Zaleha(saudara Kandung
Ayah Guri Ijai red). Pernikahan tersebut berlangsung di rumah mertuanya
di Gg. Kurnia Pasayangan Martapura dihadiri pula oleh KH Badruddin dan
KH.M. Zaini Ghani. Setelah menikah iapun pindah ke rumah
mertuanya.Bersama istrinya ia dikaruniai tiga anak yaitu M. Noor,
Habibah, dan Laila Badriyyah, la menghidupi keluarganya dari hasil sewa
asrama milik saudaranya dan penjualan kitab kitab karangannya yang
banyak dijadikan panduan berbagai pesantren di Kalsel.Dalam bidang
Da'wah beliau memilika prinsip yang berpegang pada hadist Rasulullah
SAW, yang artinya "Sebaik baik kamu adalah orang yang belajar AI Qur'an
dan yang mengajarkannya".Walaupun beliau sekarang bermukim dan mengajar
serta membuka majelis Talim di Martapura. Sebagai putra kelahiran
Amuntai beliau tak pernah melupakan tanah kelahirannya, selain banyak
akrab dengan ulama di Amuntai beliau juga kerap mengadakan pengajian di
Amuntai. Sambutan jama'ah yang ada di Amuntai pun sangat luar biasa
kepada beliau.KH.M. Syukri juga adalah seorang Ulama yang selalu
berkarya dianatara Karya tulisnya adalah, Is'afut Thalibin ( Nahwu ),
Is'aful Haid ( Faraid ), Miftahul Ilmi ( Mantiq ), Is'aful Murid (
Balaghah ), Dalilul Wadihah ( Balaghah ), Dalilul Murid ( Tauhid ),
Ta'liqu Isyaratil Maqal ( Saraf ) Dalilut Thalibin ( Ushul Hadist ),
Taudihul Masalik ( Nahwu ), Asrarus Saum ( Masalah Puasa ), Risalah
Rahasia Haji dan umrah , Irsyadul Aulad ( Akhlaq ).Ia juga menulis
buku-buku Manaqib diantaranya, Manaqib Syyidatina Khadijah, Nubzah
Karamat Siti Khadijah, Terjemah Imam Syafi'I, Nubzah Manaqib Syeikh
Abdul Qadir Al-Jailani, Manaqib Imam Rabbani Sayyid Ahmad Al-Badawi,
Manaqib Imam Rabbani Sayyid Ahmad Rifai'I, Manaqib Imam Abul Hasan
Asy-Syadzili, Manaqib Ahmad bin Idris Al-Idrisi, Manaqib Imam Rabbani
Syeikh Ibrahim ad-Dasuqi,Terjemah syeikh Muhammad bin Said Al-busyari,
Terjemah Syeikh Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli Dan lain
sebagainya.Keberhasilan seorang Ulama bukan saja di pandang dari sudut
ilmu pengetahuan yang dimilikinya, akan tetapi juga sangat ditentukan
pula pada kemampuan Ulam itu sendiri untuk melahirkan figure generasi
pengganti dikemudian hari.Diantara para kader yang sempat menimba ilmu
kepadanya yang sekarang ini telah menjadi ulama besar dan mempunyai
pondok pesantren dan Majelis ta'lim yang tersebar diman-mana adalah :,
KH. Ahmad Bakri ( Gambut ), KH. Hafidz Anshari ( Banjarmasin ), KH.
Ahmad Fahmi Zam-zam ( Kedah , Malaysia ), KH. Suriani. Lc. ( Amuntai ),
KH. Ibrahim Aini ( Rantau ), Alm. KH. M. Sya'rani Zuhri (Jakarta ),KH.
Bahran Jamil ( Barabai ), KH.M. bakhit ( Barabai ), KH. M. Sya'rani (
Samarinda ), dan lain-lain.Dalam bidang Pendidikan Agama KH.M. Syukri
Unus banyak menekuni ilmu alat atau ilmu tata bahasa ( Nahwu / Gramatika
) yang menurutnya sangat berguna untuk mempelajari kitab cabang
pelajaran lain.Demikianlah sekelumit Propil dari KH. M. Syukri Unus yang
kami sadur dari buku " Biografi Singkat KH.M. Syukri Unus yang disusun
oleh Ustadz Gusti Wardiansyah "
(Abu Najla A.Muslim Safwan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar